RSS

Pengaruh Sumber Daya dan Sumber Bahaya Geologi terhadap Pembangunan

20 Oct

Pertemuan Teknis Kebumian se-Kalimantan diselenggarakan di Tarakan pada tanggal 06 – 07 Nopember 2017

MATERI

  1. Pengaruh Sumber Daya Geologi terhadap Pembangunan di Kalimantan Utara oleh Gubernur Kaltara.
  2. Potensi Bencana Geologi di Kalimantan oleh Dr. Supartoyo – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Bandung.
  3. Hasil Kegiatan Pusat Survei Geologi Bidang Sumber Daya Migas oleh Ir. Bambang Nugroho Widi, M.Sc. – Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSMBP), Badan Geologi Bandung.
  4. Pemanfaatan Informasi Geologi Teknik untuk Identifikasi Potensi Bencana Geologi oleh Taufiq Wira Buana, S.T. – Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PSAG), Badan Geologi Bandung.
  5. Potensi Pertambangan di Kalimantan Timur oleh Afkar, S.T. – Kepala Seksi Pemetaan Geologi, Bidang Geologi dan Air Tanah, Dinas ESDM Kaltim.
  6. Temuan, Karakteristik dan Inventarisasi Cadangan Emas Seruyung, Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara, Indonesia oleh Widyo Yudanto – Manager Geologi Tambang PT Sago Prima Pratama.

 

MATERI I. PENGARUH SUMBER DAYA GEOLOGI TERHADAP PEMBANGUNAN DI KALIMANTAN UTARA

OLEH GUBERNUR KALTARA

  • Geologi dan Pembangunan:
  1. Geologi: Cabang ilmu yang mempelajari tentang gejala yang terkait dengan pembentukan bumi, keberadaan bumi, serta fenomena lain yang terkait dengan bentuk alami. Munir (1996).
  2. Pembangunan: Upaya untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia, baik secara individual maupun kelompok, dengan cara-cara yang tidak menimbulkan kerusakan, baik terhadap kehidupan sosial maupun lingkungan alam. (Galtung “Dalam Trijono, 2007:3”).
  • Optimalisasi Peran Geologi dalam Pembangunan:
  1. Basis untuk Perencanaan dan Penataan Wilayah.
  2. Basis untuk Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Alam.
  3. Basis untuk Mitigasi Kebencanaan.
  4. Pemanfaatan SDA untuk pembangunan daerah.
  5. Pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan masyarakat setempat – pertambangan rakyat.
  6. Pemanfaatan SDA ramah lingkungan.

Jika dalam pembangunannya tidak direncanakan dengan baik maka pembangunan itu berpotensi menimbulkan bencana/ kerugian.

  • Potensi Sumber Daya Alam Kalimantan Utara:
  1. Batubara
  2. Mineral Logam
  3. Mineral Bukan Logam dan Batuan
  4. Panas Bumi
  5. Minyak dan Gas Bumi
  6. Energi Hydropower (PLTA)
  7. Energi Biofuel (PLTB)
  8. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
  • 11 Program Prioritas Infrastruktur Kalimantan Utara:
  1. Pembangunan PLTMG 31 MW dan PLTA 10 MW
  2. Pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI)
  3. Pembangunan Pusat Pemerintahan Terpadun(Kota Baru Mandiri Tanjung Selor)
  4. Pembangunan Pelabuhan dan Dermaga Sungai
  5. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Kesehatan
  6. Pembangunan Infrastruktur Rice and Food Estate
  7. Peningkatan Bandara Perintis di Perbatasan
  8. Pembangunan Prasarana Jalan, Jembatan, dan Telekomunikasi serta Agrobisnis dan Pariwisata di Perbatasan
  9. Pembangunan Jembatan Bulan (Bulungan – Tarakan)
  10. Pembangunan Sarana Sanitasi, Air Bersih, dan Air Baku
  11. Penempatan Personil TNI di Perbatasan
  • Potensi Bencana di Kalimantan Utara:
  1. Gempa
  2. Gerakan Tanah
  3. Banjir
  4. Tsunami

MATERI II. POTENSI BENCANA GEOLOGI DI KALIMANTAN

OLEH DR. SUPARTOYO – PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI (PVMBG), BADAN GEOLOGI BANDUNG

GEMPA BUMI

  • Metodologi:
  1. Analisis dan identifikasi potensi dan sumber bencana geologi berdasarkan peta geologi, tektonik, struktur geologi, dan referensi yang berkaitan dengan potensi bencana geologi di Pulau Kalimantan.
  2. Analisis ancama dan potensi sumber bencana geologi, khususnya kegempaan berdasarkan katalog dari Engdahl, dkk. (2007) dan USGS tahun 1990 – 2014.

Gbr1

Gambar 1. Analisis sumber gempa bumi di Pulau Kalimantan berdasarkan kompilasi beberapa sumber (Hamilton, 1979; Moss dan Chambers, 1999; Simons dkk., 2007; Hutchison, 2007)

  • Kejadian Gempa Bumi Merusak di Pulau Kalimantan

Gbr2

  • Berdasarkan data struktur geologi, tektonik dan sebaran kegempaan, maka sumber gempabumi di daratan Pulau Kalimantan adalah :
  1. Sesar aktif di daerah Tarakan
  2. Sesar aktif Sangkulirang
  3. Sesar aktif Mangkalihat
  4. Sesar aktif Paternoster
  5. Sesar aktif Adang
  6. Sesar aktif di daerah Kandawangan
  • Berdasarkan data struktur geologi, tektonik dan sebaran kegempaan, maka sumber gempabumi di laut sekitar Pulau Kalimantan adalah :
  1. Penunjaman Borneo yang terdapat di baratlaut Brunei dan Sabah; berarah NE-SW.
  2. Penunjaman Sulu yang terdapat di timur Sabah; berarah NE-SW.
  3. Penunjaman Sulawesi Utara yang terdapat di timur Kalimantan Utara; berarah E-W.
  4. Sesar naik di barat Sulawesi, terletak di timur Kalimantan Timur; berarah N-S.

TSUNAMI

  • Pengertian:
  1. Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang melanda wilayah pantai dan daratan akibat terjadinya deformasi di dasar laut.
  2. Tsunami berbeda dengan pasang surut dan gelombang laut biasa.
  3. Gelombang pasang surut terjadi akibat gravitasi bumi terhadap bulan.
  4. Gelombang laut biasa terjadi akibat hembusan angin.
  • Untuk mengidentifikasi penjalaran tsunami perlu dikaji potensi sumber tsunami (Lathif dkk, 2010) yaitu:
  1. Tsunami bersumber jauh (far field tsunami), berjarak > 1.000 km.
  2. Tsunami regional (regional tsunami), dalam radius < 1.000 km.
  3. Tsunami lokal (near field tsunami), dalam radius < 100 km.
  • Penyebab Terjadinya Tsunami (Tsunamigenic)
  1. Gempabumi. Contohnya : Tsunami di Bali NTB thn 1977, Banyuwangi 1994, Biak 1996, NAD 2004.
  2. Letusan gunungapi. Contohnya : Tsunami di Selat Sunda akibat letusan Gunungapi Krakatau 1883.
  3. Longsoran. Contoh : Tsunami di Teluk Lituya, Alaska, 1958; Tsunami di Pulau Buru 14-3-2006.
  4. Jatuhan meteor. Contoh : di Teluk Meksiko 65 jt tahun yang lalu).
  5. Ledakan nuklir
  • Berdasarkan data struktur geologi, tektonik dan sebaran kegempaan, maka sumber pembangkit tsunami (tsunamigenic) di laut sekitar Pulau Kalimantan adalah :
  1. Penunjaman Borneo yang terdapat di barat laut Brunei dan Sabah; berarah NE-SW.
  2. Penunjaman Sulu yang terdapat di timur Sabah; berarah NE-SW.
  3. Penunjaman Sulawesi Utara yang terdapat di timur Kalimantan Utara; berarah E-W.
  4. Sesar naik di barat Sulawesi, terletak di timur Kalimantan Timur; berarah N-S.

GERAKAN TANAH

  • Pengertian :
  1. Gerakan tanah adalah perpindahan massa tanah/batuan atau campuran antara tanah dan batuan (debris) pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula, akibat pengaruh gravitasi (Zulfiardi, 2009).
  2. Istilah gerakan sering disamakan dengan longsor atau longsoran. Menurut SNI (2005), longsor atau longsoran merupakan bagian dari gerakan tanah.
  3. Menurut data Badan Geologi, beberapa tempat di Pulau Kalimantan, tergolong sebagai daerah rentan terjadi gerakan tanah.

Gbr3

Gambar 2. Bagian-bagian dari gerakan tanah (Turner et. al., 2006).

  • Ciri-ciri akan terjadinya gerakan tanah:
  1. Munculnya retakan tanah berbentuk melengkung (seperti tapal kuda).
  2. Curah hujan tinggi/ hujan terjadi dengan intensitas lama.
  3. Terdengar suara gemuruh disertai getaran dan jatuhnya material gerakan tanah.
  4. Munculnya mata air baru pada bagian bawah lereng.
  5. Pohon dan tiang listrik menjadi miring.
  6. Pintu dan jendela susah dibuka.
  • Faktor penyebab gerakan tanah:
  1. Faktor berkurangnya kekuatan lereng (alam dan aktivitas manusia).
  2. Faktor pemicu gerakan tanah (curah hujan, goncangan gempabumi).

Gbr4

  • Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Merupakan peta yang menggambarkan tingkat kerentanan suatu daerah untuk terlanda kejadian gerakan tanah. Menurut Permen ESDM nomor 15 tahun 2011 zona kerentanan gerakan tanah dibagi menjadi empat, yaitu:
  1. Zona kerentanan gerakan tanah tinggi (warna merah).
  2. Zona kerentanan gerakan tanah menengah (warna kuning).
  3. Zona kerentanan gerakan tanah rendah (warna hijau).
  4. Zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah (warna biru muda).

Gbr5

Gambar 3. Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah di Kalimantan (PVMBG, Badan Geologi, 2005).

  • Sistem peringatan dini gerakan tanah oleh badan geologi:
  1. Badan geologi setiap bulan khususnya pada musim hujan menerbitkan peta prakiraan terjadinya gerakan tanah per Provinsi sebagai salah satu upaya peringatan dini gerakan tanah.
  2. Peta prakiraan terjadinya gerakan tanah dianalisis berdasarkan data peta zona kerentanan gerakan tanah dan data potensi curah hujan.
  3. Dapat diunduh di web : vsi.esdm.go.id.
  • Mencegah terjadinya gerakan tanah:
  1. Pelandaian lereng.
  2. Penutupan retakan tanah.
  3. Penataan lahan.
  4. Penataan saluran air.
  5. Pengeringan.
  6. Penguatan lereng.
  • Kesimpulan:
  1. Pulau Kalimantan tergolong rawan bencana geologi, yaitu gempabumi, tsunami dan gerakan tanah.
  2. Sumber gempabumi di daratan Pulau Kalimantan berasal dari sesar aktif, yaitu : sesar aktif di daerah Tarakan, sesar aktif Sangkulirang, sesar aktif Mangkalihat, sesar aktif Paternoster, sesar aktif Adang dan sesar aktif di daerah Kandawangan.
  3. Sumber pembangkit tsunami wilayah Kalimantan berasal dari : Penunjaman Borneo, Penunjaman Sulu, Penunjaman Sulawesi Utara dan sesar naik di barat Sulawesi. Sumber pembangkit tsunami yang mengancam wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan berasal dari Penunjaman Sulawesi Utara dan sesar naik di barat Sulawesi.
  4. Beberapa tempat di Pulau Kalimantan rentan terjadi bencana gerakan tanah, terutama pada daerah perbukitan yang telah mengalami pelapukan.
  • Rekomendasi:
  1. Oleh karena wilayah Pulau Kalimantan tergolong rawan bencana geologi, maka harus dilakukan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural secara menerus.
  2. Data potensi bencana geologi harus dipertimbangkan pada perencanaan revisi penataan ruang di Pulau Kalimantan.
  3. Untuk mengetahui karakteristik sumber bencana geologi secara detil di Pulau Kalimantan, maka perlu melakukan penyelidikan dengan menggunakan metode terpadu meliputi metode geologi, geofisika dan/ atau geodesi.

MATERI III. HASIL KEGIATAN PUSAT SURVEI GEOLOGI BIDANG SUMBER DAYA MIGAS

OLEH Ir. BAMBANG NUGROHO WIDI, M.Sc. – PUSAT SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA, DAN PANAS BUMI (PSMBP), BADAN GEOLOGI BANDUNG

  • Tugas Pemerintah dalam Eksplorasi (Survei Umum) Minyak dan Gas:
  1. Identifikasi Sedimentary Basin, meliputi: konfigurasi cekungan, tatanan tektonik, sejarah pengendapan.
  2. Analisa Petroleum System, meliputi: batuan sumber, batuan reservoir, cap rocks, oil generation, struktur geologi, in place potential.
  3. Identifikasi & analisa Play Concept, meliputi: reservoir migas, perangkap, timing, migrasi migas, cadangan.

Gbr6

  • Tugas Pusat Survei Geologi di Bidang Sumber Daya Migas
  1. PERMEN 040 Tahun 2006, tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi, yang menyatakan bahwa dalam rangka penyiapan dan penetapan Wilayah Kerja dilakukan oleh Direktur Jenderal Migas dengan dibantu oleh pihak – pihak yang memiliki kemampuan dan keahlian, sesuai dengan peraturan perundang – undangan, seperti halnya Badan Geologi yang merupakan unit teknis di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
  2. Surat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi No. 7293/ 04/ SJN.R/ 2013, tentang pengalihan kegiatan Survei Hulu Migas ke Badan Geologi, yang menyatakan bahwa sesuai arahan Wakil Menteri ESDM tanggal 9 September 2013 dan 2 Oktober 2013, kegiatan survei terkait hulu migas dilaksanakan oleh Badan Geologi, berkoordinasi secara teknis dengan Ditjen Migas.
  3. Nota Dinas Kepala Badan Geologi No. 782/ 04/ BGL/ 2015 menugaskan Pusat Survei Geologi sebagai focal point untuk kegiatan survei hulu migas.
  • Sistem Petroleum

Gbr7a

Gbr7b

Gbr8b

Gambar 4. Elemen tektonik pulau Kalimantan dan Sulawesi (modified after Tangkul & Rangin, 1991).

  • Kegiatan Pusat Survei Geologi di Kalimantan Utara

Geologi Regional

Gbr8a

Gambar 5. Geologi Regional Cekungan Tarakan.

Gbr8b

Gambar 6. Elemen tektonik pulau Kalimantan dan Sulawesi (modified after Tangkul & Rangin, 1991).

Stratigrafi Regional

Gbr9a

Gambar 7. Kolom Stratigrafi Sub-Cekungan Tarakan, Berau, Muara dan Tidung (BP Migas dan LAPI ITB)

Gbr9b

Gambar 8. Siklus sedimentasi Cekungan Tarakan

Gbr10

Gambar 9. Peta Lintasan Lapangan Sistem Petroleum Pra-Tersier Kalimantan Utara 2017.

MATERI IV. PEMANFAATAN INFORMASI GEOLOGI TEKNIK UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA GEOLOGI

OLEH TAUFIQ WIRA BUANA, S.T. – PUSAT SUMBER DAYA AIR TANAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN (PSAG), BADAN GEOLOGI BANDUNG

  • Potensi Bahaya Geologi di Kalimantan dari sudut pandang Geologi Teknik:
  1. Tanah Lunak
  2. Gempa Bumi
  3. Gerakan Tanah
  • Tanah lunak ini dapat berupa tanah gambut maupun tanah anorganik yang bersifat lunak. Potensi bahaya tanah lunak antara lain:
  1. Penurunan tanah (bersifat lokal) à kestabilan pondasi
  2. Amblesan tanah (bersifat regional) à memicu rob atau banjir
  • Informasi geologi teknik yang berperan:
  1. Sebaran dan jenis tanah lunak.
  2. Daya dukung tanah.
  3. Sifat keteknikan tanah à karakteristik penurunannya

Gbr11

MATERI V. POTENSI PERTAMBANGAN DI KALIMANTAN TIMUR

OLEH AFKAR, S.T. – KEPALA SEKSI PEMETAAN GEOLOGI, BIDANG GEOLOGI DAN AIR TANAH, DINAS ESDM KALTIM

  • Latar Belakang
  1. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific.
  2. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara.

Gbr12

Gambar 10. Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung berapi. Sumber: MSN Encarta Encyclopedia

  1. Salah satu contoh yang terjadi di Indonesia adalah pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Pertemuan kedua lempeng tersebut menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa, jalur gunung api aktif  yang sewaktu-waktu akan metelus di sepanjang pantai barat Sumatera, Jawa bagian selatan sampai ke Nusa Tenggara, dan pembentukan berbagai cekungan seperti Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Cekungan Jawa Utara.
  2. Selain itu, fenomena tektonik lempeng memberikan sumber kekayaan dan potensi alam yang dapat bermanfaat untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat, mulai dari sumberdaya mineral, air, batubara, minyak bumi dan gas, sumber energi panas bumi, sampai pada potensi keindahan alam.
  3. Cekungan-cekungan akibat tektonik lempeng dapat menjadi medium pengendapan sedimen yang bisa berpotensi sebagai reservoir air, migas, maupun batubara.
  • Geologi Regional Kalimantan Timur

Ditinjau dari sudut geologi, Provinsi Kalimantan Timur terletak pada tiga cekungan sedimen tersier utama yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembentukan sumberdaya mineral di wilayah ini. Ketiga cekungan tersebut adalah :

  1. Cekungan Kutai yang meliputi daerah Mahakam Hilir dan Hulu.
  2. Cekungan Pasir yang meliputi daerah Kabupaten Pase
  3. Sub-Cekungan Tarakan yang meliputi daerah Kabupaten Berau.
  • Potensi Sumber Daya Geologi Kalimatan Timur

Gbr13

Gambar 11. Cadangan Migas Provinsi Kalimantan Timur (s.d. Januari 2016).

Gbr14

Gambar 12. Sumberdaya dan Cadangan Batubara Kaltim Tahun 2011 – 2016.

 

MATERI VI

TEMUAN, KARAKTERISTIK DAN INVENTARISASI CADANGAN EMAS SERUYUNG, KABUPATEN NUNUKAN, PROPINSI KALIMANTAN UTARA, INDONESIA

OLEH WIDYO YUDANTO – MANAGER GEOLOGI TAMBANG PT SAGO PRIMA PRATAMA

  • Kegiatan Eksplorasi harus dilakukan secara sistematis dan ‘terus-menerus tanpa ‘menyerah’ (persistent) untuk mencapai “sukses eksplorasi” dan menghindari resiko kegagalan biaya tinggi tanpa hasil.
  • Tambang Emas Seruyung merupakan tipe cadangan Epithermal-High Sulphidation dengan tingkat oksida yang tinggi. Mineralisasi Emas sebagian besar berasosiasi dengan bauan ubahan/aerasi Hydrothermal – Silica (Vuggy-Quartz or Massive-Quartz) sebagai zona utama Ore – Hydrothermal Breccia, dimana host rock sebagian besar pada batuan intrusive Andesite (IAN) dan sebagian pada Volcanic Breccia-pyroclastic unit dan sebagian kecil lagi batuan Volkanik Ash-tuff (pada topo level atas). Kolom Oksidasi di Seruyung cukup dalam, yaitu rata-rata kedalaman 100 m, dengan tingkat oksidasi yang tinggi rata-rata (90%-93%), maka secara ekonomis dan optimal batuan Ore Seruyung akan lebih mudah diproses dengan metode “Leaching” untuk meng-ekstraksi emas dalam bantuan Ore tersebut.
  • Pengayaan Supergene (Supergene enrichment) juga terjadi pada batuan Ore Seruyung dan diinterpretasikan mempunyai ketebalan yang signifikan di dalam penyebarannya dekat permukaan – umumnya dikontrol oleh turun naiknya muka air tanah atau terrefleksikan di dalam batas BOCO (Boundary Of Completely Oxide).
  • Secara umum masih terdapat potensi kemenerusan ore dari apa yang sudah ditemukan (atau ditambang) dengan melakukan kegiatan eksploarsi berkelanjutan diikuti penerapan teknologi, seperti metode Geofisika, Geokimia pada daerah Greenfield, Studi geologi lainnya yang memberikan pemahaman lebih baik dari “Konsep terbentuknya Endapan Emas Seruyung” khususnya dan di dalam regional Kalimantan Utara, Pemerintah Daerah dan Dinas/Departemen terkait diharapkan memberikan bantuan dan dukungan positif di dalam proses penemuan endapan sumberdaya yang ekonomis (seperti emas, base metal, batubara, dll.) melalui “pemahaman secara komprehensif’ dari proses panjang “Eksplorasi sampai Tambang” yang membutuhkan waktu ‘panjang’, resiko tinggi dan investasi yang sangat besar.
 
Leave a comment

Posted by on October 20, 2018 in ramainya tambang

 

Tags: , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a comment